Sabtu, 12 Desember 2009
Mama
Ia yang bagaimanapun
Yang walaupun
Ia....
Langkahnya, tangisannya...
bukan kata henti tuk memohon pada Tuhan
sebuah tangisan di pipi
Ia, menghela nafas tapi tak bisa tinggalkan anaknya di kediaman malam
Tak bisa....
Ia, malaikat dunia
Bak titsan Tuhan untuk melahirkan jiwa yang hina
Ia yang di balik dunia
Menangis berdoa pada Tuhandemi anaknya....
Di hulung dunia dan akhiratnya,
Terselimut nama diri yang terlalu jauh dari Ia....
Tapi, tak sadar kadang bahwa doanya melindungi jiwa ini
Saat tetes air matanya
Tetesan air surga yang mengalir...
Ia, Ia orang yang hidup....
Hanya untuk melihat secerca,
Secerca cahaya kesuksesan anaknya,
Dan Ia, Mama...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar